Tambang Pasir berujung maut

By | October 5, 2015

Tak disangka, ternyata premanisme di Negara ini cukup tinggi juga. Orang yang lemah dengan mudah dibantai oleh orang-orang bayaran yang disebut preman. Pemerintah seperti diam membisu membiarkan kebiadaban ini terjadi. Karena beberapa oknum Permerintah sering kali terlibat di dalamnya. Udang-undang di Negara ini hanya seperti kata-kata manis yang tertulis di perundang-undangan Negara ini, tanpa ada bukti nyata! Sudah bukan rahasia umum, diluar negeri pun rakyat Indonesia dipandang sebelah mata mata. Bahkan TKW dan TKI kita sering kali teraniaya di luar sana, kenapa? Karena penduduk di negara sana tau, Pemerintah kita kurang bisa melindungi warga negaranya. Jangankan melindungi warga negaranya yang berada diluar sana, warga negara yang di dalampun tidak bisa benar-benar terlindungi.

Salim kancil, seorang petani dan juga aktifis lingkungan hidup telah melayang nyawanya hanya karena menyuarakan aspirasinya. Mulutnya dibungkam dengan cara mencabut nyawanya. Sungguh biadab orang-orang ini, mencabut paksa nyawa seseorang hanya demi melindungi kepentingan diri sendiri dan kelompok. Dan ketika berita ini memasuki ranah media massa baru lah masalah ini menjadi sorotan Pemerintah. Memang sudah menjadi tradisi, heboh ketika sudah diblow up media massa. Karena apabila rakyat yang berkata bahkan berteriak sekalipun seperti tidak terdengar oleh mereka. Namun apabila media massa mulai menyiarkan beritanya barulah terdengar di telinga mereka. Miris memang, tapi beginilah keadaan di Negeriku tercinta ini. Mungkin masih banyak di luar sana, salim kancil lainnya yang menyuarakan suaranya kemudian dibungkam paksa mulutnya. Butiran pasir yang ditambang sungguh tidak sebanding dengan nyawa orang yang telah mereka ambil. Tapi apa mau dikata, hati dan pikiran mereka tetap tersumbat dengan yang namanya uang. Hingga mereka tak bisa lagi berpikir panjang sebelum menghilangkan nyawa orang.

Tosan, teman dari almarhun salim kancil yang juga mengalami penganiayaan yang sama namun masih beruntung karna nyawanya masih terselamatkan, walaupun paru-parunya rusak parah akibat penganiyaan yang dia dapatkan. Sekarang saksi kunci ini terbaring lemah di rumah sakit ditemani oleh Ibu dan Istrinya. Tak ada seorangpun yang boleh menjenguknya kecuali keluarga dekat. Beberapa polisipun disiagakan untuk menjaga Tosan. Ya, Tosan seperti kartu AS dalam permainan tambang pasir ini. Yang oleh beberapa orang, perkataannya akan membahayakan mereka. Karena sebagai teman dari Almarhum Salim Kancil, Tosan tentu tau banyak informasi. Kedua korban ini, Salim dan Tosan dianiaya di Balai Desa, tempat yang harusnya dgunakan untuk musyarawah bagi warga Desa, namun digunakan untuk menganiaya warganya oleh sekelopok orang yang tidak bertanggung jawab

Sekali lagi, nyawa ciptaan Tuhan bisa dicabut paksa demi kertas buatan manusia yang bernama uang. Nyawa yang tak ada seorangpun bisa menciptakannya di Dunia ini seperti tidak berharga dibanding dengan lembaran kertas yang bernama uang. Demi uang orang sanggup melakukan apapun, ya, demi kertas yang bisa disobek dan juga dibakar.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.