Begini ternyata rasanya, ketika kamu tau sedang dibohongi atau mungkin dibodohi, tapi kau harus memilih diam. Karena klarifikasi hanya akan membuatmu semakin tersakiti dan terluka. Marah! Jelas. Tapi hati kecilmu bilang istigfar Dan dzikir. Namun sering Kali juga bathin mu meronta dan berontak ingin mencaci dan memaki. Namun kembali lagi hati kecilmu berkata, apakah itu semua akan membuatmu jauh lebih baik. Akhirnya memilih diam namun dengan perasaan yang terus bergejolak.
Kadang bertanya-tanya sendiri, kenapa saya harus tahu!!! Bukankah saya tidak ingin mencari tahu!!! Karena semua ini hanya membuat saya sakit dan semakin sakit!!! Membuat saya terpuruk semakin dalam Dan semakin sulit untuk bangkit!!! Kenapa?kenapa? Trus mengganggu pikirkan saya. Bukankah menyakitkan ketika kamu tahu tapi harus berpura-pura tidak tahu dan membiarkan kebohongan demi kebohongan terus terjadi. Bathin sering kali berkata, kamu bukan wanita lemah! Kenapa hanya diam saja! Bukankah banyak orang di luar sana yang akan menolongmu dan menyokongmu!!! Apalagi kalau mereka tahu apa yang terjadi padamu!!! namun kau Masih memilih diam.
Menyakitkan? tentu saja! Namun hanya Allah Yang tahu mengapa kebohongan-kebohongan itu terus terungkap dihadapanmu bahkan ketika kamu memilih untuk tidak tahu dan tidak ingin mencari tahu. Mungkin Allah ingin menunjukkan kepadamu, inilah hambaku….inilah….
Biarlah “inilah” itu cukup saya yang tahu
Biarlah fase diam saya ini menjadi fase perenungan bagi saya
Biarlah….
Biarlah seperti ini
Hingga tiba masanya
Masa yang sudah ditentukan oleh-Nya
Jangan Kau tangisi, jangan Kau sesali
Semoga dendammu sudah terbayarkan padaKu
Balaslah dendammu sekarang, sebelum semua terlambat
Bukankah Kau ingin balas dendam padaKu
Selagi Aku Masih bernafas, balaslah
Supaya Kau puas