Dwelling time In My Country

By | August 4, 2015

Sekarang Negara ini sedang diributkan tentang masalah Dwelling time. Sebenarnya ini bukan masalah baru tapi masalah lama yang baru mendapat sorotan tepatnya. Masalah bongkar muat barang di pelabuhan adalah ladang basah bagi sekelompok orang. Karena di sini perputaran uang sangat cepat dan banyak. Kalau kasus ini benar-benar dibongkar tentu akan banyak oknum-oknum yang terlibat.

Kasus ini mulai terbongkar ketika Presiden kita melakukan inspeksi mendadak tentang Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Periok. Waktu bongkar muat barang di Pelabuhan ini memakan waktu beberapa hari. Waktu yang digunakan untuk bongkar muat barang harusnya tidak selama itu. Dan menurut Pa Jokowi hal ini ikut andil dalam memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di Negara ini. Dan tentu saja hal ini, karena waktu adalah sesuatu yang berharga namun tak jarang tidak kita hargai, kita buang-buang begitu saja tanpa berpikir waktu tak akan bisa diputar kembali (eh koq gue jadi puitis lagi wekawekakaa….).

Sudah empat orang oknum yang dijadikan tersangka dalam kasus Dwelling Time ini. Bahkan salah satu tersangka langsung ditangkap selepas mengikuti seminar di London Inggris. Di Indonesia orang – orang memang kerap kali menggunakan uang sebagai jalan untuk memperlancar jalannya. Sebenarnya tidak hanya di Indonesia, di Negara lain pun mungkin sama. Namun Negara kita memang termasuk dalam urutan atas sebagai Negara paling korupsi. Tentu sebuah predikat yang tidak bisa dibanggakan oleh anak cucu kita.

Miris memang Negara ini, ketika sebagian orang mengais sampah untuk sesuap nasi, sebagian lagi sibuk mengais uang haram untuk memperkaya diri. Negara yang harusnya maju hanya bisa menjadi Negara berkembang yang jalan di tempat. Sungguh kaya Negara ini dengan berbagai kekayaan alam yang telah dilimpahkan Sang Pencipta. Namun sayang seribu kali sayang hal ini justru membuat manja penduduk di Negara ini. Membuat mereka terbuai dengan keadaan yang ada tanpa memikirkan kedepannya. Bangkitlah Negeriku, buatlah Ibu Pertiwi Bangga dan berhenti menangisi keadaan kita.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.