Mylife,my Story part VI

By | December 22, 2020

What’s Wrong

Entah kebodohan apa yang sudah gue perbuat hingga hidup gue seperti ini. Begitu banyak pelajaran yang Tuhan ajarkan kepada gue, tidak juga membuat gue dewasa. ketidakmampuan gue menghadapi masalah gue, membuat gue mulai menyalahkan Tuhan. Sesuatu yang ga pantes gue lakuin, walaupun gue sadar pemikiran itu salah besar. Karena Tuhan tidak pernah salah, dan kita manusialah yang selalu berlumur dosa dan khilaf. Dulu bagi gue, cinta bukan sesuatu yang penting dalam hidup gue. Karena dari kecil sampai gue besar, gue ga pernah benar-benar merasakan cinta. Hingga akhirnya gue ketemu dia, dia memang bukan pacar pertama gue, tapi dia lah mengajarkan gue rasa cinta, sebuah rasa yang ga pernah gue rasain sebelumnya. Dia begitu sabar menghadapi sifat keras kepala gue, hari-hari kami juga begitu indah dihiasi derai tawa dan dibumbui juga dengan pertengkaran-pertengkaran kecil. Namun cerita indah itu mulai terusik ketika keluarga pacar gue mulai ikut campur hubungan kami. Dunia serasa terbalik, hubungan kami tak lagi harmonis. Hampir setiap hari kami selalu bertengkar, bertengkar, dan bertengkar. Dan akhirnya kami berdua lelah, letih, dan muak dengan semua pertengkaran-pertengkaran kami. Emosi gue makin tidak terkontrol dan kesabaran dia mulai terkikis habis. Putus, itu yang terbesit dipikiran gue waktu itu. Bersamaan dengan mulainya gue bekerja disebuah perusahaan. Dan gue mulai bermain hati, sebuah kesalahan besar yang gue lakuin. Kesalahan besar yang akhirnya mengguratkan kesedihan tidak berujung dihati gue. Dan membuat gue terhimpit dalam tembok penyesalan yang semakin lama semakin menghimpit gue, hingga akhirnya gue sesak dan tidak sanggup bernafas. Gue harusnya tidak bermain-main dengan hati, yang akhirnya membuat gue sakit hati tidak berujung. Karena sebenarnya gue paling takut menyakiti hati orang dan sekarang tanpa sadari gue sudah menyakiti hati dua orang yang sangat meyayangi gue.

Cinta yang dulu gue anggap sepele, kini mengobrak-abrik perasaan bahkan hidup gue. Gue udah kaya layang-layang putus yang ga tau arah dan tujuan. Sedangkan rasa sesak di dada semakin menyiksa gue. Gue bener-bener ga bisa mikir apa-apa. Mati, itu yang selalu terpikirkan di kepala gue. Gue sadar, gue masih punya Tuhan, keluarga dan teman-teman, tapi tetap saja hal itu seperti ga bisa nolongin gue. Dan gue sadar, mungkin ditengah keputusasaan gue sekarang, setan berbisik-bisik riang dengan semangatnya menyuruh gue untuk bunuh diri, dan gue sempat tergiur untuk melakukannya. Dan sampai sekarang gue juga masih tergiur untuk melakukan. Dalam doapun gue pengen Tuhan mencabut nyawa gue. Tuhan mungkin sedang menyiapkan hal besar buat gue, namun mata gue terlalu silau akan kisah cinta gue yang membuat gue tidak bisa memikirkan hal lain lagi. Karena apapun yang gue lakuin sekarang seakan semua salah. Gue heran, kenapa gue jadi lemah dan serapuh sekarang. Mungkinkah cinta sebegitu dahsyatnya hingga orang sekeras gue jadi lemah seperti sekarang. Lemah bukan sifat gue, entah apa yang terjadi sama gue sekarang. Apakah benar cinta sudah membutakan mata dan hati gue? hanya Tuhan yang tau jawabannya. Gue akan berusaha mikir secara rasional, walaupun hidup gue sekarang sudah seperti orang setengah sadar. Entah kapan gue bisa bangkit dari keterpurukan ini?! mungkin hanya Tuhan yang tau.

Ini bisa menjadi tulisan gue yang terakhir. Karena setelah ini gue ga tau ke mana kaki melangkah. Cinta harusnya membuat gue bahagia bukan tersiksa seperti sekarang. Mungkin semua salah gue yang telah berani bermain-main dengan hati. Dan parahnya lagi gue ga bisa memaafkan diri gue sendiri atas segala kesalahan gue. Mungkin ini juga salah satu penyebab keterpurukan gue. Selama ini gue begitu mudah memaafkan orang yang sudah menyakitin gue, tapi mengapa sulit memaafkan diri sendiri. Hingga gue tercebur ke dalam kubangan penyesalan yang tiada akhir. Gue bingung harus memulai hidup gue dari mana lagi. Setiap keputusan yang gue ambil saat ini selalu membuat gue berderai air mata. Air mata gue sudah seperti mata air zam zam yang tidak ada habisnya. Bila mata air Zam zam membawa kebahagian bagi seluruh umat islam di seluruh dunia, beda halnya dengan air mata gue, yang membuat sedih setiap orang yang menyayangi gue T_T. Wassalam.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.