Mylife, myStory

By | December 21, 2020

Today is so hot, like my hearth. So many things happen today n make me wanna scream….(tau dech itu bener atau g Grammarnya :p). Hari ini gue menjalani tes lagi buat dapet kerjaan baru. Sebenarnya sich mau jadi Pengusaha tapi berhubung segala sesuatunya belum matang ( uangnya belum matang jadi belum bisa dipetik dari pohonnya), jadi balik lagi dech jadi karyawan. Dulu waktu gue kecil cita-cita gue mulia banget, pengen jadi guru terus ngajar di daerah pedalaman. Tapi seiring berjalan-jalannya waktu segala sesuatunya berubah, termasuk pikiran gue. Dengan bertambahnya usia pikiran gue pun juga bertambah dewasa kecuali emosi gue, masih kekanak-kanakan sikapnya. Gue pikir sebelum membahagiakan orang lain alangkah baiknya bila gue membahagiakan orang-orang sekitar gue dulu. Dimulai yang paliiiiiiing dekat, orang tua dan saudara-saudara gue. Tapi tenang cita-cita gue buat mengajar akan gue lakuin suatu hari nanti. Dulu gue disuruh ngambil FKIP ma ortu n keluarga lainnya supaya cepat jadi PNS. Tapi lama-lama gue sadar, kalau itu gak mudah namun pekerjaannya mudah. Maka dari itu banyak orang yang mau jadi PNS. Datang ke kantor bisa sesuka hati begitupun dengan pulangnya. Bahkan saat jam kerjapun mereka suka keluyuran, mulai dari shooping di pasar bagi para wanitanya dan nongkrong di warung bagi para lelakinya. Dan resikonya pun kecil, tidak seperti bekerja di Perusahaan swasta. Atasan menggaji karyawannya sesuai kinerjanya. Tante gue yang seorang PNS pernah berujar, kamu jadi PNS aja, enak ada pensiunannya. Emang sich PENSIUNAN salah hal yang menggiurkan bagi seorang PNS selain kerjanya yang santai tadi. Sama santainya dengan kerja anggota DPR, MPR, & DPRD. Tapi gue g mau seperti itu, gue mau suatu hari nanti ketika tiba saatnya buat gue menutup mata, gue ninggalin sesuatu yang bermanfaat dan berharga buat keluarga dan masyarakat sekitar gue. Maka dari itu gue mau ngelurusin niat suci gue buat ngajar. Gue mau bila suatu hari gue mengajar, gue ga mau mengajar sebagai ladang mencari uang. Gue mau apabila gue mengajar itu karena gue mau berbagi ilmu yang gue dapat dari pendidikan gue selama ini. Selain itu, menurut gue mengajar bukan hanya bisa dilakukan di dalam ruang kelas ataupun tempat kursus. Tapi mengajar bisa dilakukan di mana saja.

Besok gue harus interview lagi, sebelum diterima atau ditolak bekerja di Perusahaan tsb. Demi segenggam emas 99 buat Emak gue n selusin sarung Gajah duduk buat Abah. Layaknya wanita lainnya, emak gue juga doyan ma yg namanya perhiasan. Sering gue sedih waktu dy ngomel-ngomel sama Abah mau minta belikan kalung emas 99. Mentang-mentang tetangga ada yang baru beli kalung emas (wkwkwkkwk….). Sabar y Mak, sampai saat ini anakmu belum bisa membelikan perhiasan. Tapi gue janji suatu saat akan membelikan perhiasan buat emak. Y Allah panjangkanlah umur kedua orangtua hamba, agar hambamu ini bisa membahagiakan mereka. Kalau Abah lain lagi cerita. Dulu waktu kami amat sangat kekurangan, buat beli sarang pun susah. Dan akhirnya satu persatu sarung yang sering dipakai pun sobek dan lusuh. Kejaian itu pun amat sangat menyayat hati gue. Hal itu lagi-lagi buat berjanji suatu hari akan membelikan sarung dan baju koko buat Abah. Buat janji yang satu ini alhamdulillah sudah gue bisa penuhi.

Hidup dalam keluarga yang serba kekurangan termasuk kurang kasih sayang, membuat gue tumbuh menjadi anak yang keras kepala, minder, dan pesimis. Namun kini dua sifat buruk itu sudah bisa gue ubah kecuali keras kepala. Mungkin kerasnya hidup membuat kepala gue juga jadi keras (hahahha….). Tapi jujur, untuk yang satu ini bener-bener susah buat gue ngerubahnya. Gue sadar lo gue keras kepala tapi perlu waktu buat gue ngerubahnya. Satu hal yang pasti, gue pengen jadi orang yang lebih baek lagi dari hari ke hari. Amiiiiin

Uncategorized

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.