Apa yang salah dengan anak-anak Kita?!

By | December 22, 2020

Anak-anak jaman sekarang sudah tidak seperti anak-anak jaman dulu. Jaman sudah banyak berubah termasuk pergeseran budaya dan perilaku makhluk sosialnya. Teknologi semakin berkembang pesat dan pekerjaan manusia mulai banyak yang digantikan oleh mesin. Pengangguran semakin banyak dan kejahatan mulai merajalela. Manusia sudah mulai kehilangan filsafat-filsafat hidup. Budaya Gotong royong yang dulu kita banggakan sekarang sudah mulai hilang di masyarakat kita, tergantikan oleh sikap acuh tak acuh, miris (tentu saja). Pergeseran budaya dan berkembang pesatnya teknologi tidak hanya mengubah orang-orang dewasa tapi juga mengubah anak-anak. Generasi sekarang dikenalnya dengan GNET, generasi internet. Anak-anak sedari kecil sudah terbiasa memegang hp, suatu benda yang tidak ada faedahnya di tangan mereka. Tapi entah mengapa orang tua seperti terkesan membiarkan anak mereka bermain-main dengan hp tanpa memikirkan dampak buruknya. Mereka beralasan anak mereka diam saat bermain-main hp, jika itu salah satu alasan anda juga, maka saya tak heran jika anak anda suatu hari nanti tumbuh menjadi anak yang males dan tidak pandai bergaul di dunia nyata.

Beberapa kali saya menonton berita bahwa anak SD melakukan pelecehan kepada temannya. How can?! It’s like impossible, but I know nothing impossible in the world. Dan faktanya anak-anak kita mengalami kemunduran akhlak. Sungguh miris, tak sanggup saya membayangkan bagaimana masa depannya mereka nanti. Jika masa kecilnya saja sudah dia isi dengan pelanggaran asusila. Sebenarnya, saat saya duduk dibangku SMP, saya pun pernah melihat 2 teman sekelas saya mengalami pelecehan. Waktu itu kami baru kelas satu. Kejadian hampir saya dengan salah satu berita yang saya tonton di tv. Mereka beramai-ramai melakukan pelecehan, membuat korbannya tidak berdaya. Dan saya pun tidak berdaya untuk menolong teman saya, begitupun dengan teman-teman wanita lainnya. Kami cuman bisa diam dan bengong tak tahu harus berbuat apa. Tak saya sangka kehidupan anak SMP begitu kerasnya. Entah apa yang salah dengan dua teman wanita saya itu, mereka tidak hanya mengalami satu kali pelecehan tapi berkali-kali. Dan setiap kali gerombolan itu datang, mereka hanya menyerang dua teman saya itu walaupun selain mereka berdua ada juga siswi lainnya, contohnya saya. Meskipun saya ada di tempat kejadian mereka tak pernah menyentuh saya. Kata mereka saya anak kecil yang tak boleh diganggu. Membingungkan?! memang. Saya akui dua teman saya yang sering diganngu memang berparas manis. Tapi apakah salah jika mereka memiliki wajah yang manis dan cantik? Masih jelas dalam ingatan saya bagaimana salah satu dari teman saya yang sering diganggu itu mempertahankan diri. Dia naik ke atas meja memegang sebatang balok kayu ketika segerombolan itu memasuki ruang kelas kami. Namun tetap saja dia kalah, dan kancing bajux lepas. Saya benci dengan diri saya yang lemah membiarkan teman saya dilecehkan. Tapi sungguh, saya tidak berdaya waktu itu. Jumlah mereka sekitar 10 orang dan teman saya yang lebih tinggi dari saya saja tidak berdaya melawan mereka. Kebetulan saya tinggal di kota itu bersama tante saya dan kami tidak begitu akrab membuat saya bingung harus cerita ke mana. Entah apa yang sebenarnya dipikiran mereka-mereka pelaku pelecehan. Dari berita-berita yang saya tonton gadget dijadikan salah satu penyebab kemunduran akhlak anak-anak kita. Saya akui itu ada benarnya juga, mudahnya mengakses internet saat ini membuat semua orang bisa menggunakannya, tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun mahir menggunakannya. Dan orang tua kadang bangga akan hal itu. Sering kali saya mendengar, “anak saya baru umur 2 tahun sudah bisa lo mainin hp, pintarkan!”. OMG…..tapi itulah yang sedang terjadi di masyarakat kita. Sering kali orang tua membelikan anak mereka gadget canggih tanpa memberiakn pengawasan. Akibatnya anak dengan leluasa mengakses internet tanpa harus takut ketahuan orang tuanya karena memang tidak adanya pengawasan. Mungkin memberikan gadget canggih bagi anak merupakan wujud kasih sayang anda kepada anak, tapi tanpa adanya pengawasan itu sama saja seperti bumerang, yang bisa berbalik menyerang anda dan anak anda. Tanpa adanya gadgetpun sebenarnya pelecehan itu juga ada, seperti yang dialami teman saya. Mungkin kalau ada yang memiliki hp canggih waktu itu, video pelecehan itu mungkin tersebar ke mana-mana. Mungkin pergeseran budaya dan sifat acuh tak acuh juga mempengaruhi akhlak anak-anak kita.

Saya rasa masalah pelecehan yang dilakukan anak SD ini perlu mendapat perhatian besar. Karena ditangan merekalah masa depan bangsa ini berada. Saya tidak bisa membayangkan pemimpin seperti apa yang memimpin bangsa ini, jika masa kecilnya saja sudah diwarnai tindak kriminal. Sudah cukup rasanya mendengar pejabat-ppejabat bangsa ini tersandung tindak asusila. Maka dari itu sedari dini kita sudah harus menanamkan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial bagi anak-anak kita. Sebagai orangtua tentu kita tak ingin gagal dalam mendidik anak kita. Maka dari itu, jangan memanjakan anak-anak kita dengan barang-barang mewah yang sebenarnya tidak begitu diperlukan oleh mereka, perhatian dan kasih sayang kita jauh lebih berharga dari barang-barang mewah tersebut. Ingat harta berlimpah tak akan menolong kita saat sudah di dalam kubur, tapi doa anak-anak sholeh bisa meringankan dosa-dosa kita. Oleh karena itu, didiklah anak kita dengan baik, tidak hanya sukses diakademis tapi juga mempunyai akhlak yang mulia.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.